Ekonomi Hijau Berpotensi Ciptakan Lapangan Pekerjaan 10 Kali Lipat, tapi…

Jakarta -Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto memperkirakan investasi pada ekonomi hijau mampu menciptakan lapangan kerja hingga 7 sampai 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan investasi konvensional.

“Faktor utamanya karena pekerjaan-pekerjaan di sektor hijau dinilai lebih padat karya. Lapangan pekerjaan tambahan ini akibat intervensi pada sektor energi terbarukan, teknologi kendaraan listrik, efisiensi energi, pemanfaatan lahan, dan peningkatan pengelolaan limbah,” kata Mahatmi saat menyampaikan sambutan Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam Konferensi Lapangan Kerja Hijau yang dipantau di Jakarta, Selasa, 8 Februari 2022.

Meskipun memiliki potensi yang sangat besar, lapangan kerja hijau masih menghadapi berbagai tantangan untuk diarusutamakan, salah satunya karena ketiadaan definisi tunggal yang dapat digunakan secara konsisten.

“Pemahaman tentang lapangan kerja hijau masih sangat terbatas, belum ada definisi yang disepakati untuk digunakan secara konsisten terutama dalam pengambilan kebijakan,” kata Mahatmi.

Selain itu Indonesia juga masih kekurangan sumber daya manusia yang sesuai untuk lapangan kerja hijau lantaran keterbatasan pendidikan dan pelatihan keterampilan hijau.

“Sudah sewajarnya agar segenap pemangku kepentingan di Indonesia memiliki pemahaman dan kesepakatan yang sama bahwa transformasi ekonomi menjadi titik kunci untuk meningkatkan produktivitas dengan mengubah struktur perekonomian menuju produktivitas tinggi yang berkelanjutan,” imbuh Mahatmi.

Untuk mentransformasi perekonomian nasional menjadi lebih hijau, pemerintah juga perlu melakukan lebih banyak kerja sama internasional yang menguntungkan bagi seluruh pihak dan sesuai dengan tujuan nasional Indonesia.

“Guna mencapai tujuan tersebut pemerintah akan menyusun kebijakan yg kuat dan implementatif agar upaya berbagai pihak dapat berjalan di koridor yang sama,” ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Yakin Indonesia jadi Pemimpin Pasar Global Perdagangan Karbon

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.