SALAH satu pernyataan yang kerap muncul dalam aktivitas trading adalah “membeli murah dan menjual mahal”.
Jika dilihat dalam konteks trading foreign exchange (forex), pernyataan tersebut bisa menghasilkan dua strategi.
Sedangkan, bila pernyataan tersebut diaplikasikan pada trading saham, kita hanya akan mendapatkan satu strategi.
Kenapa bisa seperti itu?
Coba Anda bayangkan sebuah barang umum yang tidak terkait dengan saham atau forex. Misalnya saja, baju.
Apabila Anda adalah seorang pemilik toko baju, skema paling umum diterapkan saat berdagang adalah membeli stok baju, memajangnya di etalase, dan menjualnya dengan harga di atas modal.
Skema itulah yang disebut dengan membeli murah dan menjual mahal. Sebab, Anda membeli baju dengan harga murah, kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi dari modal yang sudah dikeluarkan.
Menurut saya, strategi tersebut adalah strategi dagang 101 alias strategi dasar.
Sekarang, bayangkan sebuah skenario. Seorang pelanggan datang dan ingin membeli sebuah model baju. Sayangnya, baju yang diinginkan tersebut tak tersedia di toko Anda.
Lihat Foto
Ilustrasi melakukan trading forex (Dok. Octa Investama Berjangka)
Situasinya menjadi lebih menarik karena Anda mengetahui tempat untuk membeli model baju yang pelanggan itu inginkan. Lalu, situasi apa yang bisa terjadi?
Anda akan bertanya apakah pelanggan itu bersedia membeli baju yang dicari dengan harga tertentu. Perhitungan harga tersebut sudah termasuk laba yang Anda inginkan. Pelanggan tersebut setuju dan memberikan uangnya.
Hal yang perlu diingat, pada situasi tersebut, Anda belum membelikan baju yang dicari pelanggan.
Setelah uang diterima, barulah Anda membeli baju yang dimaksud dari toko lain dan menyerahkannya kepada pelanggan. Tentunya, baju tersebut Anda beli dengan harga lebih murah dari harga jual yang ditawarkan.
Ilustrasi tersebut menggambarkan konsep menjual mahal dan membeli murah. Meskipun kalimatnya terlihat sama, artinya jauh berbeda karena konsepnya berbeda.
Dalam bahasa trading forex, konsep membeli murah dan menjual mahal adalah long strategy. Sementara, konsep menjual mahal dan membeli murah adalah short strategy.
Lihat Foto
Ilustrasi melakukan trading forex(Dok. Octa Investama Berjangka)
Dalam konteks saham, secara umum kita tidak memiliki kemampuan short strategy. Karenanya, bisa dikatakan perdagangan saham hanya terjadi satu arah. Anda akan mendapatkan untung kalau harga naik.
Sementara, dalam konsep menjual mahal membeli murah, Anda bisa membeli kembali setelah menjual. Jika dianalogikan dengan berdagang baju, Anda menjual bajunya terlebih dulu baru membelikan barangnya. Harapannya, Anda bisa mendapatkan harga beli yang jauh lebih murah dari harga jual.
Hal itu berarti, meskipun harga turun jauh dari harga jual, Anda akan tetap mendapatkan untung.
Maka dari itu, ketika ada indikasi harga murah, Anda bisa menerapkan long strategy. Sementara, ketika harga sedang mahal, short strategy bisa menjadi pilihan terbaik.
Berikut ilustrasi penerapan long strategy dan short strategy pada trading forex.
Lihat Foto
Grafik pergerakan nilai mata uang GBP/USD, mulai 10-14 Juni 2021. Harga terendah ditunjukkan dengan huruf A dan harga tertinggi pada huruf B.(Dok. Octa Investama Berjangka)
Pada grafik di atas, area A merupakan saat kita memutuskan untuk membeli karena harga sedang menyentuh harga terendah dari sebelumnya. Sementara, area B adalah area harga jual karena harga sedang menyentuh area yang cenderung mahal.
Oleh karena itu, pada situasi tersebut kita bisa menerapkan long strategy.
Karena pada area B harga sudah menjadi “mahal”, jika menggeser grafik ke kanan kita akan menemukan praktik short strategy yang tepat.
Lihat Foto
Grafik pergerakan nilai mata uang GBP/USD, mulai 10-15 Juni 2021. Harga terendah ditunjukkan dengan huruf A dan C serta harga tertinggi pada huruf B.(Dok. Octa Investama Berjangka)
Pada grafik kedua terlihat harga pada pair British Pound/Dollar Amerika Serikat (GBP/USD) kembali turun, bahkan jatuh lebih dalam daripada garis beli pertama (area A).
Artinya, kita bisa menerapkan strategi jual saat berada di area B dan membelinya kembali ketika harga menyentuh area C. Inilah konsep short sell strategy.
Karena perdagangan dalam trading forex terjadi dua arah, siklus seperti contoh grafik di atas memberikan kesempatan bagi kita untuk memperoleh keuntungan dua kali. Meskipun, harganya tidak berubah terlalu jauh.
Sementara, pada perdagangan satu arah seperti saham, kita hanya bisa mendapatkan keuntungan satu kali. Pasalnya, kita hanya bisa membeli dulu dan menjualnya kemudian.
Catatan: Trading CFD dengan leverage mungkin dapat membawa keuntungan tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan Anda kehilangan dana. Mohon pertimbangkan risikonya sebelum berinvestasi.