KETIKA menulis judul dengan kata “tidak pernah salah”, saya yakin Anda berpikir bahwa artinya “tidak pernah rugi”.
Apakah saya benar?
Selama 17 tahun berkecimpung dalam dunia investasi dan keuangan, saya juga merupakan salah satu orang yang berusaha mencari sebuah strategi trading foreign exchange (forex) agar “tidak pernah rugi”.
Dapat dikatakan bahwa sampai detik ini, saya tidak menemukan strateginya. Sebab, kalau pun saya menemukan strateginya, Warren Buffett, Jeff Bezos, dan Elon Musk mungkin tak lagi bertahan sebagai jajaran orang terkaya di dunia.
Lalu, apa maksud “tidak pernah salah”?
Baca juga: Trading Forex, Modal Berapa Pun Bisa Habis
Pertama-tama, luangkan waktu untuk membenahi cara berpikir Anda sebelum fokus mencari strategi terbaik.
Bila Anda mengikuti seri artikel sebelumnya, saya tidak sedang memberikan strategi, tetapi membagikan pengetahuan mengenai cara pasar forex bekerja dan filosofi dasarnya.
Ketahuilah, strategi itu mudah dibuat ketika cara berpikir Anda benar.
Contoh sederhana, bila ada yang mengatakan bahwa di era ini tidak ada peluang usaha yang bagus, menurut Anda, apakah orang tersebut akan menemukan kesempatan?
Tentu jawabannya adalah tidak karena keyakinan awalnya sudah seperti itu.
Demikian juga dengan persepsi banyak orang yang berpikir bahwa pasar forex adalah buruk. Apakah mereka akan melihat peluang dan memanfaatkan pasar ini? Sudah pasti tidak juga.
Lihat Foto
Ilustrasi seseorang sedang meakukan trading forex.(Dok OCTA)
Ketika melakukan trading forex, Anda perlu siap dengan kerugian. Namun, tak salah kalau Anda menimbang apakah hal itu mungkin.
Ketika kecil, papa saya sering jengkel. Setiap kali membuat sebuah kesalahan, saya selalu berkata bahwa kesalahan adalah pembelajaran.
Saat itu, papa mengatakan bahwa saya egois dengan tidak mengakui sebuah kesalahan. Saya tidak akan mendebat hal tersebut, tapi mengambil beberapa prinsip sederhananya sebagai berikut.
Hal penting adalah tidak mengulangi sebuah kesalahan.
Di kesempatan lain, saya akan mencoba kembali dengan cara berbeda.
Saya yakin pasti akan ada cara yang akhirnya berhasil.
Setidaknya, tiga prinsip itulah yang saya lakukan terus-menerus dan ulangi. Setiap orang bebas memberikan sebuah makna dari setiap kejadian, bukan?
Kesalahan yang dilakukan ketika seseorang trading atau terjun ke dunia forex dapat saya ringkas menjadi beberapa poin utama.
Mereka tidak memahami pasarnya bekerja, apalagi menghitungnya.
Mereka mencari strategi yang selalu untung.
Mereka selalu memikirkan keberhasilan dan menyangkal kegagalan.
Saya sudah membahas dua poin tersebut, maka inilah penjelasan poin ketiga.
Skenario dalam berdagang forex pada setiap pilihan membeli atau menjual harus disertai dengan dua langkah.
Pertama, menentukan harga beli atau jual, tentukan target harga keuntungan, dan tentukan target harga kerugian. Kemudian, yang kedua adalah pastikan target keuntungan dan kerugian tercapai.
Kembali lagi dengan contoh harga emas dunia XAU/USD. Dengan segala analisis yang dilakukan, Anda memilih membeli saat harga 1.800 dollar AS per troy ounce. Ini adalah sebuah langkah awal yang baik.
Lalu, atas kenaikan harga berapa Anda harus menjual emas tersebut? Pertanyaan selanjutnya, di harga berapa Anda harus mengaku bahwa analisis Anda salah?
Lihat Foto
lustrasis eseorang sedang trading forex lewat Octa.(Dok OCTA)
Bila Anda bisa menyatakan target atas tiga hal tersebut, syarat pertama sudah tercukupi. Selamat! Saya bebaskan Anda memilih strateginya pada artikel kali ini.
Lalu, apa maksud dari pernyataan “pastikan target keuntungan dan kerugian tercapai”?
Baca juga: Strategi Trading Forex “Antibangkrut” untuk Pemul
Memang bisa, target keuntungan tidak tercapai? Jelas, bisa saja tidak tercapai karena pergerakan harga emas dunia bukan kita yang atur. Karenanya, rencana apa pun bisa saja tidak terjadi atau meleset, bukan?
Lalu, kalau target kerugian? Ini yang menarik. Pada bagian ini, ada dua faktor yang memengaruhi. Pertama, masalah naik dan turun harga emas dunia memang lagi-lagi bukan kita yang atur, tetapi bergantung pada pertanyaan berikut.
Apakah target kerugian Anda terjadi atau Anda sudah bangkrut sebelum target Anda tersentuh?
Lantas, apa maksud dari pertanyaan tersebut?
Anda membeli XAU/USD di harga 1.800 dollar AS per troy ounce. Lalu, Anda merencanakan menghentikan kerugian pada harga 1.790 dollar AS per troy ounce.
Anda membeli 1 lot XAU/USD, saldo Anda sebelum memulai perdagangan adalah 2.500 dollar AS. Adapun modal pribadi yang disetor 1:100. Mengenai modal dan perbandingan ini bisa Anda pelajari dari artikel sebelumnya yang berjudul “Trading Forex, Modal Berapa pun Bisa Habis”.
Sayangnya, jika harga pasar per troy ounce turun 7 dollar AS— dari harga awal, yaitu 1.800 dollar AS—Anda sudah dinyatakan bangkrut oleh broker. Padahal, tadi Anda punya target menghentikan kerugian saat harga jatuh pada 1.790 dollar AS, kan?
Jadi, hal itu adalah kasus saat target rugi Anda tidak dihitung dengan modal awal.
Mohon Anda ingat, bahwa trading forex tidak sama dengan trading saham.
Pada saham, ketika Anda membeli 1 lot saham seharga Rp 100.000 bermodalkan Rp 500.000, naik dan turunnya harga saham tidak memengaruhi sisa modal Rp 400.000 yang Anda miliki.
Sementara itu, satu kali pembukaan perdagangan forex akan memengaruhi sisa modal Anda yang masih tersisa di dalam saldo.
Jadi, Anda tidak pernah salah bila target keuntungan atau kerugian terkena pada setiap posisi perdagangan forex yang dilakukan.
Sebab, Anda sudah merencanakan untung dan rugi di awal. Apa pun yang terjadi, Anda sudah memprediksinya.
Namun, bila Anda merencanakan kerugian, tapi hal itu belum terjadi sementara Anda sudah bangkrut duluan, itu adalah kondisi yang disebut salah dalam memahami pasar, keuangan, dan strategi pada forex.
Catatan: Trading CFD dengan leverage mungkin dapat membawa keuntungan tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan Anda kehilangan dana. Mohon pertimbangkan risikonya sebelum berinvestasi.