Startup otomotif Otoklix memperoleh pendanaan sebesar US$ 10 juta (Rp 140 miliar) dari firma modal ventura Alpha JWC Ventures dan AC Ventures dengan partisipasi dari Surge milik Sequoia Capital India, beberapa investor individual, dan institusional lainnya.
Rencananya dana itu akan dipakai untuk meningkatkan kualitas teknologi dan kuantitas fitur aplikasi mereka. Selain itu Otoklix juga akan gencar mendirikan bengkel in-house yang terintegrasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Co-Founder dan General Partner, Alpha JWC Ventures Jefrey Joe, sebagai salah satu pihak yang ikut mendanai Otoklix mendukung rencana itu. Ia menyebut industri servis mobil penting untuk Indonesia yang menjadi rumah bagi 17 juta mobil.
“Melalui aplikasi digital dan ekosistem yang terintegrasi dari produsen, distributor, pengecer, dan bengkel independen, Otoklix memberi jawaban atas tantangan yang dihadapi pelanggan dan bengkel dalam sekali jalan,” kata Joe melalui keterangan tertulisnya, Kamis (10/2/2022).
“Solusi teknologi yang ditawarkan Otoklix membantu memberdayakan para pelaku bisnis bengkel melalui sistem CRM dan ERP yang hemat biaya, dan memberikan layanan pelanggan yang unggul. Teknologi yang canggih, didukung oleh pengalaman Martin [salah salah satu pendiri dan CEO Otoklix] dan tim yang kuat di bidang ini menjadikan bisnis Otoklix kian menjanjikan, dan menarik bagi investor,” tutur Li.
Senada, Founder dan Managing Partner, AC Ventures Adrian Li mengaku optimistis dengan rencana tersebut karena industri servis mobil diestimasikan mencapai dua kali lipat dibandingkan penjualan mobil tahunan sebesar USD 21 miliar. Sebagian besar dari industri servis mobil terdiri dari bengkel tradisional berskala kecil.
Sementara itu, Co-Founder selaku CEO Otoklix Martin Suryohusodo berharap, Otoklix dapat menjadi mitra otomotif pilihan bagi seluruh pemilik kendaraan di Indonesia.
“Ekosistem dan teknologi kami adalah aset terkuat kami, yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan otomotif lain di Indonesia. Kami percaya Otoklix sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi market leader di Indonesia,” ucap Martin Suryohusodo, salah salah satu pendiri dan CEO Otoklix.
Sebagai informasi, Otoklix sudah berdiri sejak 2019. Startup ini fokus pada layanan purna jual produk otomotif. Pasalnya, layanan purna jual produk otomotif selama ini dinilai cenderung berbelit-belit dan kurang transparan.
Otoklix menyediakan rekomendasi terkait layanan bengkel-bengkel terdekat yang bergaransi, dan mudah untuk diakses. Pelanggan bisa hemat 50% dengan melakukan booking tanpa harus datang ke bengkel langsung. Bahkan, ada jaminan refund 100% bila harga di lokasi berbeda. Ada juga garansi hingga 30 hari setelah pengerjaan bila service di bengkel kategori OtoSelect.
Sedangkan bagi pemilik bengkel, kemitraan dengan Otoklix membuka akses bagi mereka untuk memiliki berbagai layanan berbasis teknologi, mulai dari Customer Relationship Management (CRM) hingga Supply-Chain Management (SCM). Kini, ada 2.000 bengkel mitra Otoklix se-Jabodetabek.