KETIKA saya mulai mempelajari trading, baik foreign exchange (forex) maupun instrumen lain, saya merasa “sesak napas” untuk memulainya. Kenapa demikian?
Coba Anda buka mesin pencari dan tik “strategi trading”. Pasti Anda akan menemukan banyak sekali hasil pencarian.
Bagi pemula, beragam pilihan yang ditemui tersebut justru membuat bingung. Bingung mau memilih dan memulai dari mana.
Dari jutaan strategi trading yang Anda temukan lewat mesin pencari itu, saya akan meringkasnya menjadi dua strategi saja.
Lantas, apa benar intisari dari jutaan strategi trading hanya ada dua saja? Tidak juga.
Menurut rekan saya yang berprofesi sebagai software engineer senior, bahasa pemrograman atau line of code sebenarnya hanya terdiri dari “1” dan “0”.
Begitu juga dengan trading forex. Hanya ada dua jenis dasar analisis teknikal yang perlu dipahami sebelum melakukan trading forex atau trading lainnya, yaitu strategi counter trend dan following trend.
Namun, sebelum mempelajari lebih jauh kedua strategi dasar tersebut, Anda perlu menguasai analisis teknikal terlebih dahulu. Sebab, Anda tidak akan bisa melakukan trading tanpa memahami analisis teknikal.
Ketika Anda menolak mempelajari analisis teknikal, strategi trading yang harus Anda pelajari bertambah satu, yaitu strategi menebak angka.
Lihat Foto
Ilustrasi memahami analisis teknikal dalam trading forex (Dok. Octa Investama Berjangka)
Akan tetapi, karena unsurnya tebak-tebakan, strategi itu menjadi lebih mirip untung-untungan. Karenanya, mari kita hilangkan unsur tebak agar tetap bisa berdagang dengan landasan yang baik.
Perbedaan counter trend dan following trend
Sederhananya, counter trend adalah sebuah strategi melawan arah tren. Sementara, following trend adalah strategi mengikuti arah tren.
Jadi, dari definisinya, sudah terlihat jelas bahwa dua strategi itu bertolak belakang. Perbedaan ekstremnya seperti ini. Ketika seseorang dengan strategi pertama mengatakan jual, orang dengan strategi kedua mengatakan beli. Kenapa begitu?
Ketika melihat sebuah titik dalam grafik, orang dengan strategi counter trend akan melihat titik itu melawan arah. Sementara, orang dengan strategi following trend akan berpikir bahwa titik tersebut adalah titik mengikuti arah. Belum terbayang?
Mari saya jelaskan lewat sebuah ilustrasi.
Lihat Foto
Ilustrasi grafik pergerakan forex(Dok. Octa Investama Berjangka)
Saat melihat grafik di atas, sudut pandang orang pertama dengan strategi counter trend akan melihat bahwa kenaikan harga sudah mencapai sebuah angka yang disebut “mahal”. Dengan demikian, momen tersebut merupakan waktu yang baik untuk menjual.
Ketika kondisi sedang naik dan menjual, langkah ini disebut melawan tren. Dengan kata lain, strategi counter trend adalah melakukan aksi sebaliknya ketika terjadi tren naik.
Pasalnya, pengguna strategi tersebut berharap harga akan turun setelah tren naik. Oleh karena itu, untuk bisa mendapatkan keuntungan maksimal, menjual adalah strategi counter trend-nya.
Sedangkan bagi orang kedua dengan strategi following trend, harga yang terus mengalami kenaikan dan mencapai area tertinggi memberikan sebuah keyakinan bahwa tren harga tengah menguat.
Dengan demikian, orang kedua akan menganggap tren itu adalah area yang masuk akal untuk melakukan beli. Langkah ini disebut dengan strategi following trend karena aksi yang dilakukan sejalan dengan tren yang tengah naik.
Situasi seperti itu juga menjelaskan kenapa pasar dapat terbentuk, yakni pada setiap kejadian selalu ada dua sudut pandang.
Manakah strategi yang lebih tepat?
Saya pribadi tidak bisa memberikan jawaban yang pasti untuk Anda. Sebab, hanya Anda yang bisa mengenali kesukaan diri Anda.
Lihat Foto
Ilustrasi menjalankan strategi yang tepat dalam trading forex (Dok. Octa Investama Berjangka)
Jadi, ketika Anda mendapati sebuah strategi, hal yang pertama perlu disadari adalah strategi yang sedang Anda pelajari itu termasuk strategi pertama atau kedua.
Ingat, setiap strategi memiliki kelemahan. Misalnya, dalam pengalaman saya selama trading, dua strategi itu memiliki kelemahan dasar.
Strategi counter trend adalah strategi yang kemungkinan terjadinya lebih tinggi dibandingkan kemungkinan gagalnya. Sementara, following trend merupakan sebuah strategi yang kemungkinan terjadinya lebih kecil dibandingkan kemungkinan gagalnya.
Anda akan berpikir, kenapa ada orang yang mau melakukan strategi following trend, bukan?
Jawabannya ada pada penjelasan kedua. Strategi counter trend memiliki potensi keuntungan yang lebih kecil dibandingkan following trend. Bahkan, pada kejadian-kejadian yang kita pelajari, hasil strategi following trend dapat berkali-kali lipat dari keberhasilan counter trend.
Itulah jawaban kenapa dari risiko yang besar dapat menghasilkan reward yang besar pula. Sebab, following trend yang memiliki reward besar, risiko kegagalannya lebih tinggi dibandingkan counter trend. Hal ini membuat orang-orang yang menggunakan strategi tersebut merasa sepadan antara risiko dan reward-nya.
Jadi, Anda golongan counter trend atau following trend?
Catatan: Trading CFD dengan leverage mungkin dapat membawa keuntungan tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan Anda kehilangan dana. Mohon pertimbangkan risikonya sebelum berinvestasi.