Aktivis lingkungan cilik asal Gresik, Aeshnina Azzahra Aqilani (14), mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo. Dalam suratnya, aktivis yang akrab disapa Nina itu meminta Jokowi tegas menyetop impor sampah plastik.
Lewat akun Instagram pribadinya pada Jumat (11/2) pagi, Nina membagikan unggahan berupa foto surat bertuliskan tangan yang isinya cerita bagaimana sampah plastik impor mencemari lingkungan di sekitarnya.
“Bagaimana kabarnya pak Jokowi? semoga dalam keadaan sehat dan senantiasa dilindungi Allah SWT.. Saya mau bercerita tentang sampah plastik impor yang mencemari lingkungan sekitar saya,” ujar Aeshnina dalam suratnya, Rabu (9/2).
Lihat Juga :
MEET THE GEEK
Aeshnina Vs Plastik, dan Mimpi Gantikan Menteri LHK
Ia menceritakan bahwa beberapa pabrik kertas di Indonesia membutuhkan sampah kertas, dan dibeli dari luar negeri. Namun sayangnya para negara pengekspor seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia dan negara-negara Eropa menyelundupkan sampah plastik kotor ke dalam sampah kertas yang dikirim ke Indonesia.
Limbah plastik impor itu, kata Nina, dibuang ke desa-desa di sekitar pabrik kertas Desa Bangun, Mojokerto. Kemudian para penduduk desa memilah sampah plastik impor untuk dijual.
Nina menilai pemilahan sampah impor plastik itu mencemari lingkungan lantaran dicuci dengan air sungai dan sumur dan mengalir tanpa pengolahan limbah cair.
“Sehingga limbah pabrik daur ulang mencemari sungai dan membunuh ikan-ikan di sungai,” tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sampah plastik menghasilkan mikroplastik yang mengandung di antaranya logam berat dan deterjen. Hal itu bisa menyebabkan penyakit serius pada manusia.
Dengan demikian, ia mengatakan pemerintah seharusnya ikut mengedukasi dan menghentikan sumber-sumber pencemaran. Ia meminta Jokowi membuat peraturan tegas untuk mencegah masuknya sampah impor plastik.
Lihat Juga :
Aeshnina Mendunia, Aktivis Mikroplastik Cilik dari Gresik
“Saya mohon Pak Jokowi agar mengawasi industri- industri nakal yang membuang limbah kotornya ke sungai, serta saya ingin pak Jokowi tidak hanya mementingkan Pembangunan, tapi juga dampak lingkungannya,” ujar Nina.
Nina juga meminta Jokowi untuk lebih memperhatikan lingkungan untuk generasi selanjutnya, di masa depan.
“Mohon jawab surat saya,” tutup surat sebanyak tiga halaman itu.
Sebagai informasi, Aeshnina yang memberi izin Indonesia.com mengutip isi suratnya soal sampah plastik, kerap menyurati beberapa kepala negara terkait isu pencemaran lingkungan. Pada 2019 ia mengirim surat ke Presiden Amerika Serikat kala itu, Donald Trump. Nina juga menyuarakan untuk setop sampah plastik ke Indonesia.
Nina juga menyurati beberapa kepala negara lain seperti Australia dan Kanada. Akhirnya beberapa negara tersebut berjanji untuk memperketat pelabuhan mereka dan berjanji agar tak mengirim limbah plastik ke Indonesia.
(can/fea)
Saksikan Video di Bawah Ini:
VIDEO: Pemerintah Tidak Ambil Langkah Inkonstitusional Hadapi Pandemi